Saya telah lama mengamati pergaulan dari Indonesia dengan
Negara-negara lain baik dari kawasan Asia, Amerika, Eropa dan Afrika. Indonesia
sendiri cukup diperhitungkan dalam dunia internasional, dikarenakan karena
stabilnya ekonomi walaupun agak menurun dalam beberapa tahun terakhir,
kemudahan investasi dari pemerintahan Presiden Joko Widodo, sumber daya alam
yang melimpah juga membuat Indonesia menjadi primadona di mata Negara lain. Dalam
hubungan internasional Indonesia dengan Negara lain, saya mengamati ada
beberapa insiden yang kerap membuat Indonesia bersitegang dalam beberapa hal. Negara pertama yang sering bersitegang dengan
Indonesia tidak lain adalah Malaysia. Negara satu rumpun Indonesia ini sering
terlibat insiden dengan Indonesia seperti menerobos batas wilayah Indonesia,
sengketa wilayah, hak paten serta penyiksaan tenaga kerja Indonesia. Negara
kedua yang sering berseteru adalah Australia, Austaralia dalam beberapa kesempatan
terlibat insiden dengan Indonesia mulai dari pembebasan Timor Timur serta
protes keras atas eksekusi mati Andrew Chan dan Myuran Sukumaran beberapa waktu
lalu dalam kasus narkoba, hingga Perdana Menteri Autralia Tonny Abbot
mengingatkan pemerintah Indonesia atas bantuan yang diterima pada waktu Tsunami
Aceh 2006. Negara ketiga yang sering terlibat insiden dengan Indonesia adalah Arab
Saudi, Arab Saudi merupakan mitra yang cukup penting bagi Indonesia karena
Indonesia sering mengirim tenaga kerja dan jamaah Haji. Insiden yang baru saja
terjadi adalah jatuhnya crane yang menewaskan beberapa jamaah haji asal
Indonesia serta peristiwa di terowongan mina yang menewaskan ratusan orang
termasuk diantaranya jamaah haji asal Indonesia. Arab Saudi juga sering
melakukan eksekusi hukuman mati terhadap tenaga kerja Indonesia yang bekerja
disana. Pemerintah biasanya memberikan uang pengganti untuk majikan serta
memohon pengampunan pada Raja Arab Saudi agar diberikan pengampunan hukuman
disana. Negara keempat adalah Singapura, Singapura pada setiap tahunnya sering
terkena kabut asap dari Sumatera, itu merupakan kegagalan pemerintah dalam
mengatasi kebakaran lahan gambut, Pemerintah Singapura dan Malaysia sudah
sering memprotes Pemerintah Indonesia, namun tidak ada perubahan signifikan
dari tahun ke tahun. Mungkin masih banyak insiden lain yang dialami Indonesia
dalam pergaulan Internasional ini, namun kita ambil sisi positifnya saja karena
insiden tersebut hanya sebagian kecil dari keuntungan yang Pemerintah Indonesia
dapatkan. Saya berharap kejadian-kejadian tersebut dapat menjadi prioritas
pemerintah terutama Kementrian Luar Negeri untuk menaikkan posisi tawar
Indonesia agar kejadian tersebut tidak terulang kembali.
Kamis, 15 Oktober 2015
Dari Dapur Hingga Catering
Bapak Indartono adalah pengusaha catering berbagai macam
makanan, beliau memulai usahanya pada tahun sekitar pertengahan 2012. Pada awal
usahanya beliau memiliki modal usaha yang sangat sedikit, sehingga mustahil
untuk bisa mencapai kondisi seperti sekarang ini. Pak Indartono memulai usaha
serta mendirikan usaha awalnya di Jombang tempat istrinya. Lambat laun mulai menyebar ke
beberapa kota, dengan konsep kesederhanaan. Konsep yang sangat sederhana
tersebut menghasilkan catering yang memiliki biaya cukup murah dibandingkan
catering yang lainnya, namun tidak mengurangi kualitas dari makanan yang
dihasilkan. Strateginya adalah dengan membeli bahan baku makanan yang cukup
murah sehingga menghasilkan harga yang cukup terjangkau. Strategi yang kedua adalah dengan menyebarkan
informasi usaha catering dari mulut ke mulut, dengan strategi ini biaya yang
dikeluarkan tidak ada, hanya mengandalkan kepercayaan orang yang pernah
merasakan pesanan catering tersebut. Sampai
saat ini catering dari Pak Indartono dapat meraih pemasukan hingga puluhan juta
dalam satu bulan, jauh dari awal dirintis yang hanya memiliki pemasukan ratusan
ribu saja per bulannya. Alasan pak Indartono menekuni dunia usaha kuliner
disebabkan oleh kebutuhan dari masyarakat yang sering mengadakan acara baik
sunatan, syukuran dan lain-lain. Kehidupan Pak Indartono sekarang sudah tidak
seperti dulu lagi, sekarang sudah jauh lebih baik. Pak Indartono bahkan sudah
naik Haji pada tahun 2014 dengan buah usaha yang dirintisnya. Sekarang beliau
memiliki 2 anak dengan keseharian menjadi pengusaha catering. Dengan
berwirausaha menurutnya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar
dengan memberikan lapangan pekerjaan pada bidang wira usahanya. Berwirausaha
butuh keberanian jika memulai dari nol, karena akan banyak tantangan dan
rintangan dalam berkompetisi.
Langganan:
Postingan (Atom)