*Sebutkan
contoh dan beri penjelasan mengenai standar teknik (minimal 5) dan standar
manajemen (minimal 5) yang relevan dengan teknik industri.
Standard Teknik adalah merupakan serangkaian
persyaratan yang harus dipenuhi oleh bahan, produk, atau layanan. Jika bahan,
produk atau jasa gagal memenuhi satu atau lebih dari spesifikasi yang berlaku,
mungkin akan disebut sebagai berada di luar spesifikasinya.
1.
Standar Nasional
Indonesia (SNI) adalah satu-satunya standar yang
berlaku secara nasional di Indonesia. SNI dirumuskan oleh Panitia Teknis
dan ditetapkan oleh Badan Standardisasi
Nasional (BSN).
Agar SNI memperoleh keberterimaan yang luas antara para
stakeholder, maka SNI dirumuskan dengan memenuhi WTO Code of good practice,
yaitu:
·
Openess (keterbukaan): Terbuka bagi agar
semua stakeholder yang berkepentingan dapat berpartisipasi dalam pengembangan
SNI;
·
Transparency (transparansi): Transparan agar semua
stakeholder yang berkepentingan dapat mengikuti perkembangan SNI mulai dari
tahap pemrograman dan perumusan sampai ke tahap penetapannya . Dan dapat dengan
mudah memperoleh semua informsi yang berkaitan dengan pengembangan SNI;
·
Consensus and
impartiality (konsensus
dan tidak memihak): Tidak memihak dan
konsensus agar semua stakeholder dapat menyalurkan kepentingannya dan
diperlakukan secara adil;
·
Effectiveness and
relevance: Efektif dan relevan
agar dapat memfasilitasi perdagangan karena memperhatikan kebutuhan pasar dan
tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku;
·
Coherence: Koheren dengan pengembangan standar internasional agar
perkembangan pasar negara kita tidak terisolasi dari perkembangan pasar global
dan memperlancar perdagangan internasional; dan
·
Development dimension (berdimensi pembangunan): Berdimensi pembangunan agar memperhatikan kepentingan publik dan
kepentingan nasional dalam meningkatkan daya saing perekonomian nasional.
2. Japan Industrial Standard
Standar
Industri Jepang (JIS) menentukan standar yang digunakan untuk kegiatan industri
di Jepang. Proses standarisasidikoordinasikan oleh Jepang Komite Standar
Industri dan dipublikasikan melaluiAsosiasi Standar Jepang.
Di
era Meiji, perusahaan swasta bertanggung jawab untuk membuat standar meskipun
pemerintah Jepang tidak memiliki standar dan dokumen spesifikasiuntuk tujuan
pengadaan untuk artikel tertentu, seperti amunisi.
Ini
diringkas untuk membentuk standar resmi (JES lama) pada tahun 1921.Selama
Perang Dunia II, standar disederhanakan didirikan untuk meningkatkan produksi
materiil.
Orang
Jepang ini Standards Association didirikan setelah kekalahan Jepangdalam Perang
Dunia II pada 1945. Para Industri Jepang Komite Standarperaturan yang
diundangkan pada tahun 1946, standar Jepang (JES baru) dibentuk.
Hukum
Standardisasi Industri disahkan pada 1949, yang membentuk landasanhukum bagi
Standar hadir Industri Jepang (JIS).
Hukum
Standardisasi Industri direvisi pada tahun 2004 dan “JIS tanda” (produksistem
sertifikasi) diubah; sejak 1 Oktober 2005, baru JIS tanda telah diterapkanpada
sertifikasi ulang. Penggunaan tanda tua diizinkan selama masa transisi tiga
tahun (sampai 30 September 2008), dan setiap produsen mendapatkansertifikasi
baru atau memperbaharui bawah persetujuan otoritas telah mampuuntuk menggunakan
merek JIS baru. Oleh karena itu semua JIS-bersertifikatproduk Jepang telah
memiliki JIS tanda baru sejak 1 Oktober 2008.
3. American National Standards Institute (ANSI) adalah sebuah lembaga nirlaba swasta yang mengawasi
pengembangan standar konsensus sukarela untuk produk, jasa, proses, sistem, dan
personel di Amerika Serikat. Lembaga tersebut mengawasi pembuatan,
diberlakukannya, dan penggunaan ribuan norma dan pedoman yang secara langsung
berdampak bisnis di hampir setiap sektor. Lembaga tersebut juga
mengkoordinasikan standar Amerika Serikat dengan standar internasional sehingga
produk-produk Amerika Serikat dapat digunakan di seluruh dunia. Lembaga
tersebut memberi akreditasi untuk standar yang yang dikembangkan oleh
perwakilan dari lembaga pengembang standar, instansi pemerintah, kelompok
konsumen, perusahaan, dan lain-lain. Standar tersebut memastikan agar
karakteristik dan kinerja produk yang konsisten sehingga masyarakat menggunakan
definisi dan istilah yang sama, dan produk diuji dengan cara yang sama. ANSI
juga memberi akreditasi bagi organisasi yang melaksanakan sertifikasi produk
atau personel sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam standar internasional.
4.
TEMA (Tubular
Exchanger Manufacturers Association)
The Tubular Exchanger Manufacturers Association, Inc (TEMA)
adalah asosiasi perdagangan dari produsen terkemuka shell dan penukar panas
tabung, yang telah merintis penelitian dan pengembangan penukar panas selama
lebih dari enam puluh tahun.Standar TEMA dan perangkat lunak telah mencapai
penerimaan di seluruh dunia sebagai otoritas pada desain shell dan tube penukar
panas mekanik. TEMA adalah organisasi progresif dengan mata ke masa
depan. Anggota pasar sadar dan secara aktif terlibat, pertemuan beberapa kali
setahun untuk mendiskusikan tren terkini dalam desain dan manufaktur
5. ASME,
didirikan sebagai American Society of Mechanical Engineers, adalah asosiasi
profesional yang, dalam kata-kata sendiri, “mempromosikan seni, ilmu
pengetahuan, dan praktik rekayasa multidisiplin ilmu dan sekutu di seluruh dunia.”Ia
menyelesaikan promosi melalui “terus, kode pendidikan, pelatihan dan
pengembangan profesional dan standar, penelitian, konferensi dan publikasi,
hubungan dengan pemerintah, dan bentuk lain dari jangkauan.” ASME demikian masyarakat teknik, organisasi
standar, penelitian dan pengembangan organisasi, sebuah organisasi lobi,
penyedia pelatihan dan pendidikan, dan organisasi nirlaba. Didirikan sebagai
masyarakat rekayasa berfokus pada teknik mesin di Amerika Utara, ASME adalah
hari ini multidisiplin dan global.
Visi
organisasi lain adalah menjadi organisasi utama untuk mempromosikan seni, ilmu
pengetahuan dan praktek teknik mesin dan multidisiplin ilmu dan sekutu bagi
masyarakat yang beragam di seluruh dunia. Misinya adalah untuk mempromosikan
dan meningkatkan kompetensi teknis dan profesional kesejahteraan anggotanya,
dan melalui program kualitas dan kegiatan di teknik mesin, lebih memungkinkan
praktisi untuk memberikan kontribusi pada kesejahteraan umat manusia. ASME memiliki lebih 120.000 anggota di lebih
dari 150 negara di seluruh dunia.
ASME
didirikan pada 1880 oleh Alexander Lyman Holley, Henry Rossiter Worthington,
John Edison Sweet and Matthias N. Forney dalam menanggapi berbagai kegagalan
uap boiler tekanan pembuluh . Organisasi ini dikenal untuk menetapkan kode dan
standar untuk perangkat mekanis. ASME melakukan salah satu operasi terbesar di
dunia penerbitan teknis melalui nya ASME Press,
menyelenggarakan konferensi teknis banyak dan ratusan kursus pengembangan
profesional setiap tahun, dan mensponsori penjangkauan banyak dan program
pendidikan.
Standar manajemen adalah struktur tugas, prosedur kerja, sistem manajemen dan
standar kerja dalam bidang kelembagaan, usaha serta keuangan. Namun pengertian
standar manajemen akan lebih spesifik jika menjadi standar manajemen mutu,
untuk mendukung standarisasi pada setiap mutu produk yang di hasilkan perusahan
maka hadirlah Organisasi Internasional untuk Standarisasi yaitu Internasional
Organization for Standardization (ISO) berperan sebagai badan penetap standar
internasional yang terdiri dari wakil-wakil badan standarisasi nasional setiap
negara.
1.
ISO 9001 merupakan standar
internasional di
bidang sistem
manajemen mutu. Suatu lembaga/organisasi yang telah mendapatkan
akreditasi (pengakuan dari pihak lain yang independen) ISO tersebut, dapat
dikatakan telah memenuhi persyaratan internasional dalam hal manajemen
penjaminan mutu produk/jasa yang dihasilkannya.
Generic Generic
berarti standar yang sama dapat diterapkan pada berbagai organisasi, besar atau
pun kecil, apapun product dan layanannya, dalam sembarang aktivitas suatu
sektor, dan apakah itu adalah perusahaan business, layanan publik atau
departemen pemerintahan.
Sistem manajemen mengacu pada apa yang organisasi lakukan untuk mengelola proses, atau
aktivitas, sehingga produk atau jasa memenuhi tujuan yang telah ditetapkannya
sendiri, seperti:
·
Memenuhi persyaratan
kualitas pelanggan,
·
Sesuai dengan peraturan,
atau
·
Tujuan lingkungan.
2.
ISO 14001 merupakan sertifikasi yang bertujuan untuk manajemen
lingkungan. Sertifikasi ISO 14001 menjadi bukti kelayakan suatu organisasi,
bisnis, dan fasilitas manufaktur dalam menunjukkan tanggung jawabnya terhadap
lingkungan.
3.
OHSAS 18001:2007 adalah suatu standar internasional untuk
Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja yang bertujuan untuk mengelola
aspek kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada setiap proses kerja di tempat
kerja.
OHSAS
18001 menyediakan kerangka bagi efektifitas manajemen K3 termasuk kesesuaian
dengan peraturan perundang-undangan yang diterapkan pada setiap aktifitas dan
mengenali adanya bahaya-bahaya yang timbul.
4.
TQM atau Total Quality Management (Bahasa Indonesia: manajemen
kualitas total) adalah strategi manajemen yang ditujukan untuk menanamkan kesadaran kualitas pada semua proses dalam organisasi.
Sesuai dengan definisi dari ISO, TQM adalah
"suatu pendekatan manajemen untuk suatu organisasi yang terpusat pada
kualitas, berdasarkan partisipasi semua anggotanya dan bertujuan untuk
kesuksesan jangka panjang melalui kepuasan pelanggan serta memberi keuntungan
untuk semua anggota dalam organisasi serta masyarakat."
5.
ISO 31000:2009 harus
dipahami terlebih dahulu mengenai definisi risiko dan manajemen risiko.
- Definisi risiko adalah dampak dari ketidakpastian terhadap
pencapaian obyektif. Dampak menurut ISO 31000 adalah deviasi dari apa
yang diharapkan, bisa bersifat positif dan/atau negatif.
- Definisi manajemen risiko adalah aktivitas yang
terkoordinasi untuk mengarahkan dan mengendalikan sebuah organisasi dalam
menangani risiko[2].
Definisi memberikan kita pemahaman awal
bagaimana ISO 31000 memberikan arti mengenai keluasan dan kedalaman sebuah
risiko yang menjadi obyek sebuah asesmen.
Sumber :